Sabtu, 29 Agustus 2020

Pembulatan Dan Penaksiran Lengkap

 Pembulatan dan Penaksiran - Salah satu bahan yang diajarkan pada kelas 4 SD yaitu pembulatan dan penaksiran. Ketika menjalani acara sehari-hari seringkali kita melaksanakan pembulatan dan penaksiran. Misalnya dikala mengira-ngira harga dari suatu barang atau juga mengira-ngira hasil dari pembagian sebuah bilangan. Proses mengira-ngira tersebut disebut sebagai penafsiran di dalam pelajaran matematika. Nah, untuk pembahasan rumus matematika kali ini saya akan menunjukkan klarifikasi sederhana mengenai pembulatan dan penafsiran di dalam matematika. Perhatikan dengan baik klarifikasi di bawah ini, ya!!


 Salah satu bahan yang diajarkan pada kelas  Materi Matematika Kelas 4 SD Pembulatan dan Penaksiran Lengkap
Source: Google Images

Materi Pembulatan dan Penaksiran Matematika untuk Kelas 4 SD 


Pembulatan

Ketentuan dalam pembulatan matematika
Ada hukum tersendiri dikala kita ingin membulatkan sebuah bilangan, aturannya adalah:

Pembulatan menuju puluhan terdekat
Angka satuan yang kurang dari 5 dibulatkan ke bawah.
Angka satuan yang lebih banyak atau sama dengan 5 dibulatkan ke atas.

Contohnya:
Angka 68 dibulatkan menjadi 70 (karena posisi satuan 8  nilainya lebih dari 5)
Angka 43 dibulatkan menjadi 40 (karena posisi satuan 3 nilainya kurang dari 5)


Pembulatan menuju ratusan terdekat
Angka puluhan yang nilainya kurang dari 50 dibulatkan ke bawah.
Angka puluhan yang nilainya lebih atau sama dengan 50 dibulatkan ke atas.

Contohnya:
Angka 149 dibulatkan menjadi 100 (karena 49 kurang dari 50)
Angka 562 dibulatkan menjadi 600 (karena 62 lebih dari 50)


Pembulatan menuju ribuan terdekat
Angka ratusan yang nilainya kurang dari 500 dibulatkan ke bawah.
Angka ratusan yang lebih atau sama dengan 500 dibulatkan ke atas.

Contohnya:
1678 dibulatkan menjadi 2000 (karena 678 lebih dari 500)
1328 dibulatkan menjadi 1000 (karena 328 kurang dari 500)



Penaksiran:

Penaksiran yaitu asumsi yang dilakukan untuk hasil dari sebuah operasi hitung. Untuk melaksanakan penaksiran, kita harus memakai aturan-aturan pembulatan sehingga risikonya dapat mendekati hasil operasi hitung yang sebenarnya. Untuk memahami konsep penaksiran dalam matematika, perhatikan teladan soal berikut ini:

Contoh Soal 1
Cobalah untuk menaksir hasil dari penjumlahan berikut menuju ribuan terdekat!
A. 1.254 + 3.675 = ...
B. 7.834 - 4.390 = ...

Penyelesaaian:
Kita bulatkan dulu angka-angka tersebut menuju ribuan terdekat.

A. 1.334 dibulatkan menjadi 1000
   2.675 dibulatkan menjadi 3000
Maka hasil penaksirannya yaitu : 1.000 + 3.000 = 4000
Bandingkan dengan hasil sebenarnya: 1.334 + 2.675 = 4009 (mendekati)

B. 7.934 dibulatkan menjadi 8.000
   4.190 dibulatkan menjadi 4.000
Maka hasil dari penaksirannya adalah: 8.000 - 4.000 = 4.000
Bandingkan dengan hasil sebenarnya: 7.934 - 4.190 = 3.744 (mendekati)

Contoh Soal 2
Jumlah penonton yang duduk di sisi kanan stadion yaitu 2.468 orang. Sementara jumlah penonton yang ada di sisi kiri stadion yaitu 8.632 orang. Sementara itu jumlah penonton yang belum masuk ke stadion yaitu 1.358 orang. Taksirlah jumlah keseluruhan penontton yang nantinya akan berada di dalam stadion.

Penyelesaian:
Lakukan pembulatan ribuan:

2.468 menjadi 2.000
8.632 menjadi 9.000
1.358 menjadi 1.000

Barulah kita jumlahkan: 2000 + 9000 + 1000 = 12.000 orang
Bandingkan dengan jumlah sebenarnya: 2.468 + 8.632 + 1.358 = 12.458 (mendekati)


Cobalah berlatih dengan soal-soal berikut:
1. Cobalah taksir hasil perkalian dari bilangan-bilangan berikut:
A. 3.646 x 4.568 = ...
B. 254 x 787 = ...
C. 17 x 56 = ...

2. Taksirlah hasil penjumlahan bilangan-bilangan berikut ini:
A.5.923 + 6.125 = ...
B.7.111 + 3.556 = ...
C.4.644 + 2.543 = ...

3. Jumlah siswa kelas 1 Sekolah Menengan Atas karya utama yaitu 137 siswa. Di kelas 2 ada 357 murid. Sementara di kelas 3 ada 478 murid. Taksirlah jumlah keseluruhan murid yang ada di Sekolah Menengan Atas Karya Utama!

4. Buatlah penaksiran untuk pengurangan dan pembagian bilangan berikut:
A.5.857 - 2.901 = ...
B.9.231 : 2.875 = ...
C.1.246 - 2.695 = ...

Demikianlah bahan Pembulatan dan Penaksiran Matematika yang dapat dipelajari untuk kalian yang berada pada dingklik kelas 4 SD.

PENAKSIRAN HASIL OPERASI HITUNG DAN CONTOH SOALNYA

 Hai sobat Belajar MTK – Bagaimana cara penaksiran hasil operasi hitung dan contoh soalnya? Sebagian dari kita mungkin masih ingat dengan materi pada pelajaran matematika yang satu ini. Umumnya materi tentang penaksiran hasil operasi hitung ini kita dapatkan saat berada di kelas 4 sekolah dasar.

Seperti yang diketahui, penaksiran sendiri merupakan sebuah pemikiran yang mana menghasilkan prakiraan atau kira-kira. Sehingga hasil dari prakiraan tersebut akan lebih sering dilakukan pembulatan. Nah, langsung saja untuk mengingat-ingat lagi materi yang satu ini, berikut akan disajikan beberapa penjelasan singkat beserta contoh soalnya.

A. Mengenal Sifat-Sifat Operasi Hitung Bilangan

  • Sifat Kumutatif

Salah satu sifat operasi hitung bilangan adalah sifat komutatif atau biasa disebut sifat pertukaran. Hal tersebut berarti bahwa operasi bilangan tersebut dapat ditukar atau dibalik. Untuk rumus dari sifat komutatif sendiri yaitu a + b = b + a  atau a x b = b x a.

  • Sifat Assosiatif

Sifat operasi hitung bilangan selanjutnya yaitu sifat assosiatif atau sifat pengelompokan. Maksud dari sifat assosiatif disini yaitu untuk mempermudah proses pengerjaan operasi hitung dengan cara mengelompokkannya terlebih dahulu. Sifat assosiatif ini dirumuskan dengan  (a + b) + c = a + (b + c) atau (a x b) x c = a x (b x c).

Penaksiran Hasil Operasi Hitung

Penaksiran Hasil Operasi Hitung

  • Sifat Distribusi

Selanjutnya yakni sifat penyebaran atau biasa disebut dengan istilah sifat distribusi. Untuk sifat operasi bilangan yang satu ini dirumuskan dengan a x (b + c) =a x b + a x c atau a x (b – c) = a x b – a x c.

B. Penjelasan Penaksiran Operasi Hitung dan Contoh Soalnya

Penaksiran Operasi Hitung

Jika dilihat dari definisinya, penaksiran merupakan sebuah perhitungan yang dilakukan untuk membuat perhitungan nilai terdekat agar bisa menemukan hasil sebuah operasi hitung. Umumnya dalam menaksirkan nilai hasil operasi hitung, kita perlu menggunakan berbagai macam penilaian. Beberapa macam penilaian yang dimaksud di sini yaitu di antaranya:

  1. Taksiran Rendah

Untuk jenis taksiran ini digunakan untuk menaksirkan semua nilai dalam sebuah operasi hitung ke dalam pembulatan yang terdapat di bawahnya. Jenis taksiran ini cenderung tidak mengikuti nilai di belakang angka yang dituju.

Contoh:

33 + 88 taksiran rendahnya  30 + 80 = 110

173 + 141 taksiran rendahnya  100 +  100 = 200

  1. Taksiran Tinggi

Sesuai dengan namanya, untuk jenis taksiran yang kedua ini yaitu menaksirkan semua nilai dalam sebuah operasi hitung ke dalam pembulatan bilangan yang ada di atasnya. Untuk jenis taksiran yang kedua ini tidak mengikuti aturan nilai belakang yang dituju.

Contoh:

79 + 15 taksiran tingginya  80 + 20 = 110

  • taksiran tingginya  900 – 200 = 1100

84 x 39 taksiran tingginya 90 x 40 = 3600

  1. Taksiran Terbaik

Satu lagi jenis taksiran yang perlu kita pelajari yaitu taksiran terbaik. Jenis taksiran yang satu ini berfungsi untuk menaksirkan semua nilai dalam sebuah operasi hitung ke dalam pembulatan yang paling dekat. Untuk taksiran yang satu ini mengikuti nilai belakang dari angka yang dituju.

Contoh:

82 + 48 taksiran terbaiknya 80 + 50 = 130

682 – 274 taksiran terbaiknya 700 – 300 = 400

39 x 48 taksiran terbaiknya 40 x 50 = 2000

C. Contoh Soal Penaksiran Beserta Penjelasannya

Aziz membeli kue di toko bu Indah. Ia membeli 3 buah pastel dan 4 buah bolu. Jika harga kue pastel per bijinya Rp 2.500,- dan harga kue bolu per bijinya Rp 4.100. Maka taksirkan lah uang yang harus dibayar oleh Aziz!

Jawab:

Kue Pastel = 3 x 2.600, taksirannya = 3 x 3000 = 9.000

Kue Bolu = 3 x 4.100, taksirannya = 3 x 4.000 = 12.000

Taksiran yang harus di bayar = 9.000 + 12.000 = Rp 21.000

Jadi uang yang harus dibayarkan Azis kepada bu Indah yaitu sebesar Rp 21.000,-

Berikut kalkulator pembulatan bilangan puluhan sampai ratusan ribuan, silahkan dicoba

PENAKSIRAN HASIL OPERASI HITUNG DAN CONTOH SOALNYA

Hai sobat Belajar MTK – Bagaimana cara penaksiran hasil operasi hitung dan contoh soalnya? Sebagian dari kita mungkin masih ingat dengan materi pada pelajaran matematika yang satu ini. Umumnya materi tentang penaksiran hasil operasi hitung ini kita dapatkan saat berada di kelas 4 sekolah dasar.

Seperti yang diketahui, penaksiran sendiri merupakan sebuah pemikiran yang mana menghasilkan prakiraan atau kira-kira. Sehingga hasil dari prakiraan tersebut akan lebih sering dilakukan pembulatan. Nah, langsung saja untuk mengingat-ingat lagi materi yang satu ini, berikut akan disajikan beberapa penjelasan singkat beserta contoh soalnya.

Baca juga : Pembulatan Bilangan Desimal Puluhan dan Ratusan Terdekat

A. Mengenal Sifat-Sifat Operasi Hitung Bilangan

  • Sifat Kumutatif

Salah satu sifat operasi hitung bilangan adalah sifat komutatif atau biasa disebut sifat pertukaran. Hal tersebut berarti bahwa operasi bilangan tersebut dapat ditukar atau dibalik. Untuk rumus dari sifat komutatif sendiri yaitu a + b = b + a  atau a x b = b x a.

  • Sifat Assosiatif

Sifat operasi hitung bilangan selanjutnya yaitu sifat assosiatif atau sifat pengelompokan. Maksud dari sifat assosiatif disini yaitu untuk mempermudah proses pengerjaan operasi hitung dengan cara mengelompokkannya terlebih dahulu. Sifat assosiatif ini dirumuskan dengan  (a + b) + c = a + (b + c) atau (a x b) x c = a x (b x c).

Penaksiran Hasil Operasi Hitung

Penaksiran Hasil Operasi Hitung

  • Sifat Distribusi

Selanjutnya yakni sifat penyebaran atau biasa disebut dengan istilah sifat distribusi. Untuk sifat operasi bilangan yang satu ini dirumuskan dengan a x (b + c) =a x b + a x c atau a x (b – c) = a x b – a x c.

B. Penjelasan Penaksiran Operasi Hitung dan Contoh Soalnya

Penaksiran Operasi Hitung

Jika dilihat dari definisinya, penaksiran merupakan sebuah perhitungan yang dilakukan untuk membuat perhitungan nilai terdekat agar bisa menemukan hasil sebuah operasi hitung. Umumnya dalam menaksirkan nilai hasil operasi hitung, kita perlu menggunakan berbagai macam penilaian. Beberapa macam penilaian yang dimaksud di sini yaitu di antaranya:

  1. Taksiran Rendah

Untuk jenis taksiran ini digunakan untuk menaksirkan semua nilai dalam sebuah operasi hitung ke dalam pembulatan yang terdapat di bawahnya. Jenis taksiran ini cenderung tidak mengikuti nilai di belakang angka yang dituju.

Contoh:

33 + 88 taksiran rendahnya  30 + 80 = 110

173 + 141 taksiran rendahnya  100 +  100 = 200

  1. Taksiran Tinggi

Sesuai dengan namanya, untuk jenis taksiran yang kedua ini yaitu menaksirkan semua nilai dalam sebuah operasi hitung ke dalam pembulatan bilangan yang ada di atasnya. Untuk jenis taksiran yang kedua ini tidak mengikuti aturan nilai belakang yang dituju.

Contoh:

79 + 15 taksiran tingginya  80 + 20 = 110

  • taksiran tingginya  900 – 200 = 1100

84 x 39 taksiran tingginya 90 x 40 = 3600

  1. Taksiran Terbaik

Satu lagi jenis taksiran yang perlu kita pelajari yaitu taksiran terbaik. Jenis taksiran yang satu ini berfungsi untuk menaksirkan semua nilai dalam sebuah operasi hitung ke dalam pembulatan yang paling dekat. Untuk taksiran yang satu ini mengikuti nilai belakang dari angka yang dituju.

Contoh:

82 + 48 taksiran terbaiknya 80 + 50 = 130

682 – 274 taksiran terbaiknya 700 – 300 = 400

39 x 48 taksiran terbaiknya 40 x 50 = 2000

C. Contoh Soal Penaksiran Beserta Penjelasannya

Aziz membeli kue di toko bu Indah. Ia membeli 3 buah pastel dan 4 buah bolu. Jika harga kue pastel per bijinya Rp 2.500,- dan harga kue bolu per bijinya Rp 4.100. Maka taksirkan lah uang yang harus dibayar oleh Aziz!

Jawab:

Kue Pastel = 3 x 2.600, taksirannya = 3 x 3000 = 9.000

Kue Bolu = 3 x 4.100, taksirannya = 3 x 4.000 = 12.000

Taksiran yang harus di bayar = 9.000 + 12.000 = Rp 21.000

Jadi uang yang harus dibayarkan Azis kepada bu Indah yaitu sebesar Rp 21.000,-

Demikian sedikit penjelasan singkat tentang penaksiran hasil operasi hitung dan contoh soalnya. Semoga beberapa penjelasan dan contoh soal di atas dapat semakin membuat Anda paham terkait materi penaksiran. Selamat mencoba!

Kamis, 27 Agustus 2020

POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar) dan Cara Membuatnya

 

Pengertian Poster

Sederhananya poster adalah pensugesti berupa gambar dengan tulisan untuk melakukan kegiatan yang dikehendaki. Selebihnya, poster yang juga disebut “plakat” adalah merupakan karya seni atau juga desain grafis komposisi gambar dan huruf di atas kertas, ada yang berukuran besar atau kecil. Aplikasinya dengan ditempel kan pada dinding atau permukaan datar lainnya tujuannya mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karenanya poster sebaiknya dibuat dengan warna-warna menonjol, kontras dan kuat.

Seiring kemajuan tekhnologi, poster sekarang tidak hanya diatas kertas tapi bisa berupa file gambar yang pengamplikasiannya disebar dimedia-media sosial. Hal ini dipandang media sosial merupakan tempat umum yang strategis agar banyak orang mengetahuinya.

Ciri-Ciri dan Syarat Poster

Ciri-ciri Poster pada umumnya adalah sebagai berikut;

  1. Memuat komposisi yang terdiri dari gambar dan huruf di atas media kertas atau kain yang berukuran besar.
  2. Dibuat dengan perpaduan warna yang kuat dan kontras.
  3. Menggunakan bahasa yang singkat, jelas, tidak rancu agar mudah dipahami.
  4. Pengaplikasiannya ditempel pada dinding atau permukaan datar lainnya pada tempat umum yang membidik perhatian publik semaksimal mungkin.
  5. Poster dapat dibaca secara sambil lalu.

Sedangkan syarat poster bisa diuraikan sebagai berikut;

  1. Gambar dibuat mencolok dan sesuai dengan ide yang akan dikomunikasikan.
  2. Gambar dikombinasikan dengan tulisan.
  3. Poster harus mampu menarik minat khalayak.
  4. Poster menggunakan bahasa yang mudah dipahami, singkat, padat, jelas dan berisi.
  5. Jenis font dan ukuran mudah dibaca.
  6. Media poster harus mempergunakan bahan yang tidak mudah rusak atau sobek.
  7. Ukuran poster disesuaikan dengan tempat pemasangan serta target pembaca.

Tujuan Poster

Membuat poster bertujuan adalah untuk memberitahukan, menghimbau, mengingatkan dan mengarahkan pembaca atau penglihat ke arah tindakan tertentu. Arah tindakan itu bisa berupa ajakan atau larangan, contohnya supaya masyarakat peduli dengan tanaman atau supaya orang-orang jangan membuang sampah disungai.

Agar tujuan dari poster itu tercapai dengan optimal maka poster itu harus menjadi pusat perhatian dan diletakkan dkhalayak ramai dan strategis. Biasanya dipasang ditempat umum, seperti mall, pasar, kantor, sekolah, taman dan lain-lain.

Jenis Poster

D. Jenis / Macam-Macam Poster


Jenis poster berdasarkan isinya:

1. Poster Niaga adalah poster yang dibuat untuk media komunikasi dalam urusan perniagaan untuk menawarkan suatu barang, atau jasa.
POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar)

2. Poster Kegiatan adalah poster yang berisi suatu kegiatan, seperti kegiatan jalan sehat, senam, dll.
POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar)

3. Poster Pendidikan adalah poster yang bertujuan untuk mendidik.
POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar)

4. Poster Layanan Masyarakat adalah poster untuk pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat.
POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar)


Jenis Poster berdasarkan tujuannya :

1. Poster Propaganda adalah poster yang memilik tujuan untuk mengembalikan semangat pembaca atas perjuangan atau usaha seseorang dalam melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan.
POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar)

2. Poster Kampanye adalah poster yang bertujuan untuk mencari simpati dari masyarakat pada saat dilakukannya pemilihan umum.
POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar)

3. Poster 'Dicari' atau "Wanted“ adalah poster yang bertujuan yang memuat orang hilang atau suatu perusahaan yang membutuhkan pekerja.

POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar)

4. Poster "Cheescake“adalah poster yang bertujuan untuk menarik perhatian publik, seperti bintang rock, artis, penyanyi, dll.
POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar)

5. Poster Film adalah poster yang dibuat dengan tujuan untuk mempopulerkan suatu film yang diproduksi dalam industri perfilman.
POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar)

6. Poster Komik adalah poster yang digunakan untuk mempopulerkan buku-buku komik.
POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar)

7. Poster Afirmasi adalah poster untuk memotivasi pembacanya, biasanya tentang kepemimpinan, dll.
POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar)

8. Poster Riset adalah poster untuk mempromosikan berbagai kegiatan riset sehingga mengundang para pelaku akademik untuk ikut dalam mengapresiasikan kegiatan tersebut.
POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar)

9. Poster Kelas adalah poster yang berada didalam kelas pelajar yang bertujuan untuk memotivasi pelajar, adapun juga poster tata tertib kelas.
POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar)

10. Poster Komersial adalah poster yang hampir sama dengan Poster Niaga yaitu yang bertujuan untuk mempromosikan sesuatu.
POSTER (Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Macam, Gambar)

Ciri-ciri dan Syarat Poster


Berikut ini adalah ciri – ciri umum dari sebuah poster:
  • Desain grafis dari poster harus memuat komposisi yang terdiri atas huruf dan gambar di atas media kertas atau kain yang berukuran besar.
  • Cara pengaplikasiannya dapat dengan cara ditempel pada dinding, tempat umum atau permukaan datar yang lain dengan sifat membidik perhatian mata semaksimal mungkin.
  •  Poster pada umumnya dibuat dengan perpaduan warna yang kuat dan kontras.
  • Poster lazimnya mempergunakan bahasa yang singkat, jelas, tidak rancu agar mudah dipahami.
  • Pesan yang ingin disampaikan sebaiknya disertai dengan gambar.
  • Poster dapat dibaca secara sambil lalu.
Setelah membahas mengenai ciri-ciri poster, berikut ini adalah sedikit ulasan mengenai syarat sebuah poster:
  • Poster wajib mempergunakan bahsa yang mudah dipahami.
  • Susunan kalimat poster harus singkat, padat, jelas, tetapi berisi.
  • Poster sebaiknya dikombinasikan dengan bentuk gambar.
  • Poster harus mampu menarik minat khalayak.
  • Media poster harus mempergunakan bahan yang tidak mudah rusak atau sobek.
  • Ukuran poster sebaiknya disesuaikan dengan tempat atau lahan pemasangan serta target pembaca.
Sementara itu, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat poster adalah:
  • Gambar dibuat mencolok dan sesuai dengan ide yang akan dikomunikasikan.
  • Kata-kata yang digunakan dalam poster harus efektif, sugestif, serta mudah diingat.
  • Jenis font sebaiknya adalah jenis yang mudah dibaca dan dengan size yang besar

Cara Membuat Poster yang Menarik

Disini saya tidak akan menjelaskan mengenai bagaimana mendesain (menggambar) sebuah poster, namun yang akan dijabarkan adalah bagaimana langkah-langkah konseptual dari pembuatan poster itu sendiri. 

1. Tentukan Topik & Tujuan

Pertama, Anda harus menentukan apa yang ingin dibahas dalam poster tersebut, apakah membahas produk kecantikan, kegiatan sosial, atau sebuah film animasi. 

Kemudian, tentukan pula alasan Anda membuat poster tersebut. Anda membuatnya untuk promosi? atau hanya sekedar sosialisasi. Tentunya, poster-poster promosi lebih membutuhkan riset serius dalam hal gambar, kata-kata, dan peletakan daripada sebuah poster sosialisasi program. 

2. Buat Kalimat Singkat dan Bersifat Mensugesti

Poster biasanya dibaca secara sekilas oleh pengunjung. Sedikit sekali pejalan kaki atau pengendara yang berlama-lama di suatu tempat, hanya untuk membaca sebuah poster. 

Untuk itu, buatlah kalimat yang singkat agar bisa dibaca hanya dalam waktu beberapa detik saja. Nantinya, melalui bahasa singkat tersebut, maka pesan yang ditulis oleh para pembuat poster bisa tersampaikan dengan baik. 

Tetapi, jangan sampai kata-kata tersebut malah ambigu dan membuat para pembaca kebingungan. Buatlah kalimat yang jelas serta mensugesti orang untuk membeli atau melakukan sesuatu (terutama ketika Anda membuat poster promosi produk). 

3. Gunakan Gambar

Gambar merupakan alat penyampai pesan yang paling menarik. Inilah mengapa berbagai poster saat ini menggunakan gambar dengan proporsi jauh lebih besar dibandingkan dengan tulisan.

Gambar dengan warna-warna mencolok adalah jenis yang sebaiknya Anda gunakan demi pengunjung yang lebih banyak. 

4. Gunakan Media yang Tepat

Media (tempat ditempelnya poster) akan menentukan apakah poster Anda banyak dilihat atau tidak. Jika Anda menempelkan poster di dinding-dinding yang ada di pasar, kemungkinan poster tersebut jauh lebih 'laris' ketimbang jika ditempel pada dinding-dinding perkampungan.




Referensi :
http://posterina.blogspot.com/2014/04/pengertian-poster-serta-tujuannya.html
http://ridacoprinting.com/ciri-ciri-dan-syarat-poster
http://asalmadu.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-macam-tujuan-dari-poster-dan.html
http://www.kelasindonesia.com/2015/08/pengertian-poster-jenis-cara-membuat-dan-contoh-kalimat-poster.html


Sumber: 

Cara Menemukan Gagasan Pokok dan Pendukung

Pengertian Gagasan Pokok / Gagasan Utama / Ide Pokok Gagasan pokok adalah ide atau hasil pemikiran utama dalam sebuah paragraf. Karena parag...