Jumat, 02 Oktober 2020

Bagian-bagian Tumbuhan Beserta Fungsinya

Tumbuhan juga mempunyai bagian-bagiannya. Pada tumbuhan ada bagian-bagian seperti akar, batang, daun dan juga bunga. Setiap bagian pada tumbuhan mempunyai fungsi yang berbeda-beda. A. Akar Akar adalah bagian tumbuhan yang tertanam di dalam tanah (biasannya). Tumbuhan memerlukan akar untuk hidup. Bagian akar ini terdiri atas rambut akar (bulu akar) dan tudung akar. Rambut akar berfungsi sebagai tempat masuknya zat-zat makanan dan juga air. Sementara tudung akar berfungsi sebagai pelindung bagi akar saat menembus tanah. Baca Juga : Akar Tunggang dan Akar Serabut 1. Ciri-ciri akar: [ Akar adalah bagian tumbuhan yang berada didalam tanah [ Akar tumbuhan memiliki pertumbuhan yang mengarah ke inti bumi [ Akar biasanya tumbuh menuju ke arah sumber air, menjauhi sumber cahaya dan udara. [ Akar tidak memiliki ruas, sisik, daun, tidak berbuku-buku. [ Akar biasanya berwarna putih atau kekuning-kuningan. [ Akar berbentuk lancip ke bagian ujung untuk mempermudah tumbuh di dalam tanah. 2. Jenis-jenis Akar a. Akar serabut Akar serabut lebih banyak dimiliki pada Tumbuhan jenis Monokotil, seperti pada tumbuhan Tebu, padi, jagung dan lainnya, dan sebagian tumbuhan jenis Dikotil yang memiliki akar serabut. b. Akar Tunggang Akar Tunggang umumnya terdapat pada Tumbuhan jenis Dikotil. Seperti pada tumbuhan jeruk. c. Akar nafas Akar nafas tumbuh dari bagian bawah batang tumbuhan, berada didalam tanah dan sebagian muncul diatas permukaan tanah dan berfungsi sebagai tempat masuknya udara untuk pernafasan tumbuhan, akar ini terdapat pada tumbuhan pandan dan bakau. d. Akar hisap Akar hisap biasanya dimiliki oelh tumbuhna jenis parasit yang menumpang hidup pada tumbuhan lain, seperti benalu. e. Akar lekat Akar lekat biasanya tumbuh di sepanjang batang tumbuhan, dan berfungsi untuk memanjat atau menempel pada benda lain, seperti pada tumbuhan Sirih. f. Akar gantung Akar gantung ini tumbuh dari bagian atas batang tumbuhan dan menjulur ke arah tanah. Akar gantung berfungsi untuk menyerap uap air dan udara, seperti pada tumbuhan pohon beringin.

Senin, 28 September 2020

Pengertian Wawancara, Teknik, Langkah , Metode, Jenis, Ciri, Tujuan

Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data Wawancara Pengertian Wawancara Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal. Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan. Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan. Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari. Menurut Para Ahli Charles Stewart dan W.B. Cash Wawancara adalah proses komunikasi dipasangkan dengan tujuan serius dan telah ditentukan dirancang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab. Robert Kahn dan Channel Wawancara adalah pola khusus dari interaksi dimulai secara lisan untuk tujuan tertentu, dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik, dengan proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan. Koentjaraningrat Wawancara adalah cara yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi tatap muka. Lexy J. Moleong Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (yang mengajukan pertanyaan) dan diwawancarai (yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu). Denzig Wawancara dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap muka percakapan di mana seseorang mendapat informasi dari orang lain. Lexy J Moleong (1991:135) Menjelaskan bahwa wawancara dengan tujuan percakapan tertentu. Dalam metode ini peneliti dan responden berhadapanlangsung (tatap muka) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan mendapatkandata tujuan yang dapat menjelaskan masalah penelitian. Sutrisno Hadi ( 1989:192 ) Wawancara adalah proses pembekalan verbal, di mana dua orang atau lebih untuk menangani secara fisik, orang dapat melihat mukayang orang lain dan mendengarkan suara telinganya sendiri, ternyata informasi langsung alatpemgumpulan pada beberapa jenis data sosial, baik yang tersembunyi (laten) atau manifest. Ankur Garg Seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bila dilakukan oleh orang-orang yang mempekerjakan calon / kandidat untuk posisi, jurnalis, atau orang-orang biasa yang mencari tahu tentang kepribadian seseorang atau mencari informasi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Komunikasi Verbal Dan Nonverbal (Contoh, Ciri, Faktor Juga Fungsinya) Bentuk wawancara Bentuk-bentuk wawancara antara lain: Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita. Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu. Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon. Wawancara pribadi. Wawancara dengan banyak orang. Wawancara dadakan / mendesak. Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya. Jenis Wawancara Ditinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu: Wawancara bebas Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Wawancara terpimpin Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci. Wawancara bebas terpimpin Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki Pewawancara Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut: Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak. Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden. Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya. Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah. Jenis-jenis wawancara 1).Wawancara serta merta Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan. 2). Wawancara dengan petunjuk umum Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu. 3). wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan. Tahap Tahap Wawancara 1). Tahap Persiapan a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara). b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata. c. Menentukan dan menghubungi nara sumber. d. Menyusun daftar pertanyaan. 2). Tahap Pelaksanaan a. Mengucap salam b. Memperkenalkan diri. c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara. d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur. e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara. f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi. 3). Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai berikut. a. Tema atau topik wawancara. b. Tujuan atau maksud dari wawancara. c. Identitas narasumber. d. Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi. Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya. b. Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya. c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya. d. Memotong pembicaraan narasumber. e. Bersikap lebih pandai dari narasumber. Syarat wawancara Syarat-syarat wawancara di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Ada pewawancara atau wartawan 2. Ada narasumber atau orang yang diwawancarai 3. Ada bahan yang di pertanyakan Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berwawancara adalah sebagai berilut: 1. Menentukan topik wawancara 2. Menetapkan narasumber 3. Menulis daftar pertanyaan 4. Merencanakan kegiatan wawancara 5. Mengidentifikasi pernyataan yang tepat untuk pendahuluan wawancara 6. Membuat janji dengan narasumber dan mengawali kegiatan wawancara 7. Menyempurnakan pernyataan untuk menutup wawancara 8. Melaksanakan wawancara Persiapan seorang wawancara Persiapan seoarang pewawancara antaralain sebagai berikut: 1.Sebelum melakukan wawancara seroang pewawancara sebaiknya menyusun daftar pertanyaan serang pewawancara harus memiliki pengetahuan seputar hal-hal yang akan di wawancarai 2.Ketika melakukan wawncara bersikaplah sopan dan jangan memojokkan narasumber 3. Jadilah pendengar yang baik, jangan mengulang pertanyaan 4.Catatlah hal-hal pokok/penting dari hasil wawancara 5.Rangkumlah hasil wawancara, dan janganlah menulis yang bukan hal-hal pokok/penting dari berita jadikanlah sebagai bahan menulis berita Kerangka wawancara Kerangka wawancara adalah segala hal yang berisi atau menyangkut kegiatan wawncara seperti 1. Topik wawancara 2. Calon narasumber 3. Pokok-pokok isi pertanyaan Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Fungsi, Dan Jenis-Jenis Pranata Sosial Beserta Cirinya Lengkap TUJUAN WAWANCARA Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasidi mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. LANGKAH WAWANCARA Menentukan topik wawancara Menentukan tujuan wawancara Menyusun daftar pertanyaan Menentukan narasumber Melakukan wawancara Mencatat pokok-pokok wawancara Menyusun laporan wawancara SAAT WAWANCARA Memperkenalkan diri dan menyebutkan tujuan wawancara Menyebutkan nama narasumber dengan benar Bersikap sopan terhadap narasumber Pertanyaan harus sesuai dengan tema Hindari pertanyaan yang berbelitdan membingungkan Jadilah pendengar yang baik saat wawancara Jangan berdebat dengan narasumber Mencatat semua informasi penting untuk mepermudah dalam membuat laporan Mengucapkan terima kasih bila wawancarai telah selesai ETIKA WAWANCARA Identifikasi diri dengan menyebutkan nama Jelaskan tujuan dan topic wawancara Datanglah tepat waktu yang dijanjikan Memperhatikan penampilan , termasuk cara berpakaian Bersikap sopan , satun , dan ramah Menggunakan Bahasa yang komunikatif LAPORAN WAWANCARA Topik Narasumber Tujuan wawancara Tempat wawancara Tanggal wawancara Informasi hasil wawancara Kesimpulan Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun daftar pertanyaan untuk melakukan wawancara: Tentukan topic wawancara dan nara sumber yang akan diwawancarai. Tanyakan informasi yang ingin didapat dari narasumber secara singkat sesuai dengan topik dan narasumber. Berbicaralah dengan bahasa yang sopan dan santun. Hindari pertanyaan yang menyinggung narasumber. Cara melakukan wawancara Tentukan topik dan narasumber yang akan kamu wawancarai. Susunlah daftar pertanyaan yang akan kamu tanyakan kepada narasumber sesuai dengan topic yang kamu tentukan. Lakukan wawancara sederhana sesuai dengan daftar pertanyaan yang kamu buat dengan narasumber. Gunakan bahasa Indonesia yang santun, baik, dan benar. Catatlah semua informasi yang kamu peroleh. Untuk penilaian catatlah informasi tersebut dalam bentuk laporan. Serahkan laporan pada gurumu untuk dinilai. Bentuk Wawancara Bentuk-bentuk wawancara antara lain: Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita. Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu. Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon. Wawancara pribadi. Wawancara dengan banyak orang. Wawancara dadakan / mendesak. Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya. Keberhasilan atau kegagalan ditentukan oleh sikap wawancara selain jurnalis juga ditentukan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang baik biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup juga dibentuk oleh isu-isu dan informasi tentang materi pelajaran baik oleh pembicara dan wartawan. Teknik Wawancara Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data,sedangkan pengumpulan data antara lain ada 3,yaitu: Metode pengmatan secara langsung Metode dengan menggunakana pertanyaan(wawancara) Metode khusus Dalam pembagian diatas,dasar pembagian adalah sampai berapa jauh si pengambil data langsung atau tidak langsung bergaul sampai dengan subjek penelitian Perbedaan wawancara dengan dengan percakapan sehari-hari: Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal Responden selalu menjawab pertanyaan Pewawancara selalu bertanya Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban tetapi harus selalu bersikap netral Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumya pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide Wawancara merupakan proses interakasi anatara pewawancara dan responden.walaupaun bagi pewawancara proses tersebuta adalah satu bagian dari langkah-langkah dalam penelitian,tetapi belum tentu bagi responden ,wawancara adalah langkah dalam penelitian,tetapi belum tentu bagi responden,wawancar adalah bagian dari penelitian. andaikata pewawancara dan responden menganngap bahwa wawancara adalah bagian dari penelitian,tetapi sukses tidakanya pelaksanaan wawancara bergantung sekali dari proses interaksi yang terjadi.Suatu hal yang piling penting dari proses interaksi yang terjadi adalah wawasan dan pengertian(insight) Masalah isyarat-isyarat yang berada di bawah persepsi(subliminal cues) sukar dikenali karena antara pewawancara dan responden belum saling mengenal.Karena itu pewawancara sedapat mungkin dapat memperbaiki wawasan atau pengertian dalam interaksi,antara lain: Siaga terhadap banyak isyarat dan mencoba isyarat tertentu Memcoba membawa isyarat tersebut ke batas yang diberi makna Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : √ 25+ Contoh Surat Pengunduran Diri (Resign) Yang Baik Dan Benar Metode Wawancara A. MASA PERSIAPAN Sebelum peneliti melaksanakan tugas lapangan, beberapa hal harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu dengan masak. Sudah ditentukan metode sampling apa yang akan ditempuh. Syarat-syarat responden sudah ditentukan. Sudah ditetapkan cara mencari ganti (subtitusi) responden yang karena sesuatu hal tidak dapat ditemui. Kuesioner sudah disusun dengan baik dan sudah ditentukan bahasa apa yang akan dipakai. Bila akan menggunakan bahasa daerah, dapat ditempuh dua cara: pertama, terjemahan kuesioner sudah selesai dikerjakan; kedua, terjemahan dikerjakan oleh seluruh pewawancara secara “gotong-royong”, yaitu secara bergiliran pewawancara menerjemahkan pertanyaan demi pertanyaan. Sesudah itu, hasil terjemahan diperbaiki oleh peneliti, dan selanjutnya diperbanyak untuk dibagikan kepada semua pewawancara sebagai pedoman menyampaikan pertanyaan. Keuntungan cara yang kedua ini ialah pewawancara lebih menghayati isi tiap pertanyaan, karena mereka ikut terlibat dalam pemikiran terjemahannya. Jadwal latihan untuk pewawancara direncanakan dengan seksama. Organisasi lapangan dan jadwal harian di lapangan di susun. Orientasi lapangan dilakukan oleh peneliti dan tempat tinggal yang cocok ditetapkan. B. MASA LATIHAN Latihan wawancara diadakan untuk memberika bekal keterampilan kepada wawancara untuk mengumpulkan data dengan hasil baik. Karena tidak ada ukuran standar untuk survei ataupun pewawancara, maka tak ada pula program latihan yang baku. Sifat, materi dan lamanya program latihan disesuaikan dengan kebutuhan survai yang akan dilakukan. Misalnya tergantung pada jumlah dan kualitas pewawancara, waktu yang tersedia, mudah atau sulitnya kuesioner yang harus dipelajari dan juga besarnya anggaran yang tersedia. Pada prinsipnya yang perlu diberikan selama masa latihan formal ialah : Penjelasan tujuan penelitian Penjelasan tujuan tugas pewawancara dan menekankan pentingnya peranan pewawancara. Penjelasan tiap nomor pertanyaan dalam kuesioner, baik konsep yang terkandung di dalamnya maupun tujuan pertanyaan tersebut. Diberikan alasan mengapa pertanyaan disusun demikian. Apa tujuan pertanyaan tertentu. Pada hakekatnya pewawancara harus mengetahui dengan tepat maksud semua pertanyaan, supaya dapat mengumpulkan informasi yang tepat dan jelas. Penjelasan cara mencatat jawaban responden. Bila jawaban belum jelas digunakan teknik probing. Penjelasan cara pengisian dan arti dari semua tanda-tanda pengisian kuesioner. Pengertian yang mendalam tentang pedoman wawancara, untuk mengurangi sejauh mungkin kegagalan dalam mendekati responden. Pedoman wawancara mencakup etika, sikap, persiapan dan taktik wawancara. Prosedur wawancara, dari memperkenalkan diri sampai dengan meninggalkan responden. Orientasi tentang masalah apa yang dapat timbul di lapangan dan bagaimana mengatasinya. Latihan wawancara C. RENCANAKAN KUNJUNGAN D. PELAKSANAN KUNJUNGAN OPENING INTERVIEW Adalah wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas jawabannya atau tidak terkait REAL INTERVIEW CLOSING INTERVIEW E. KONSEP WAWANCARA SITUASI WAWNCARA situasi wawancara terbabi menjadi 4,yaitu 1. waktu wawancara harus dicari sedemikina rupa sehingga bagi responden merupakan waktu yang tidak digunakan untuk pekerjaan lain,dan dijaga agar responden tidak menggunakan waktu terlalu lama untuk wawancara 2. tempat untuk wawancara haruslah suatu tempat yang dapat diterima oleh responden dan masyarakat sekelilingnya 3. kehadiran orang lain dalam wawancara dapat menambah komunikasi,dan ada pula yang dapat mengurangi kelancaran komunikasi. 4. sikap masyarakat dalam wawancara ,harus diperhatikan,agar terjalin komunikasi yang baik Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : √ Ilmu Komunikasi: Teori, Pengertian, Macam Dan Jenisnya FAKTOR PEWAWANCARA Faktor pewawancara ada empat yaitu 1.Karakteristik sosial Yaitu faktor yang pentung dalam komunikasi wawancara.penampilan dari pewawancara ,latar belakang dari sosial dari pewawancara , merupkana sifat yang dapat melancarkan atau menghambat komunikasi.ciri-ciri sosial, sikap, kesehatan, latar belakang dari responden juga merupakan sifat-sifat yang mempengaruhi interaksi . 2.Keterampilan melaksanakan wawancara Keterampilan dalam bertanya ataupun gerak- gerik yang mengundang jawaban yang tepat dan lancar sangat diperlukan bagi seorang pewawancara . 3.Motivasi Pewawancara harus mempunyai motivasi yang tinggi serta meras aman dalam melaksanakan wawancara. 4.Rasa aman Pewawancara harus dapat membuat pertanyaan serta situasi sedemikian rupa sehingga responden mempunyai rasa aman. FAKTOR RESPONDEN ISI SCHEDULE KUISIONER Kuisioner adalah alat lain untuk mengumpulkan data atau daftar pertanyaan. Pertanyaaan- pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut cukup terperinci dan lengkap. jika yang menuliskan ke kuesioner adalah responden,maka daftar pertanyaan tersebut disebut kuesioner. Sedangkan yang vmenulis isiannya adalah pencatat yang membawakan daftar isian dalam suatu tatap muka,daftar pertanyaan tersebut disebut scedule.walaupun nama yang diberikan kepada daftar pertanyaan disebut kuesioner atau schedule tetapi isi dari daftar pertanyaan tersebut sama saja sifatnya. kuesioner atau schedule tidak lain adalah sebuat set pertanyaan yang secara logis yang berhubungan dengan masalah penelitian,dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawanban yang mempunyai makana dalam menguji hipotesis. Ciri – Ciri Wawancara WAWANCARA PERSONAL Wawancara personal adalah wawancara pribadi misalnya seseorang tokoh penting didatangi secara khusus untuk mendapatkan pendapat atau informasi tentang sesuatu yang perlu dijelaskan secara panjang lebar. Untuk wawancara model ini,wartawan perlu mempersiapkan gambaran masalah dan butir pertanyaannya. Ini penting untuk mendapat informasi dan pendapat yang diinginkan. Dan dengan persiapan itu wartawan dapat mengendalikan pembicaraan sehingga tidak menyimpang kemana-mana. A. DOOR TO DOOR B. MAIL INTERCEPT INTERVIEWS WAWANCARA TELEPON Wawancara telepon adalah wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon. Lazim digunakan dalam keadaan mendesak. Pada wawancara via telepon wartawan tidak menangkap suasana orang yang diwawancarai. BENTUK A. WAWANCARA TERSTRUKTUR Wawancara terstruktur adalah wawancara yang sebagian besar jenis-jenis pertanyaannya telah ditentukan sebelumnya termasuk urutan yang ditanya dan materi pertanyaannya. Dalam wawancara terstruktur pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberikan jawaban kepada beberapa alternative saja.Jawaban yang paling mudah terhadap pertanyaan terstruktur adalah “ya” atau “tidak”.Beberapa contoh dari pertanyaan terstruktur adalah: a.Apakah anda mempunyai mobil dinas? -ya -tidak b.Apakah anda setuju dengan recana kenaikan harga BBM? -ya -tidak Adakalanya pertanyaan sudah terstruktur dengan sendirinya,karena jawaban yang dapat diberikan kepada pada pertanyaan tersebut hanya satu saja.misalanya”Berapakah umur anda pada hari ulang tahun anda yang terakhir?” —- tahun Namun adakalanya juga pertanyaan tidak dapat dibuat berstruktur karena kita tidak mengetahui jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut.dalam hal ini maka pertanyaan dibuat menjadi semi terstruktur,dimana di bawah alternative-alternatif jawaban ditambahkan “lain-lain” Contoh: a.menngapa anda tidak mengikuti program BIMAS? -Tidak mengetahui ada program BIMAS di desa ini -takut mengambil resiko -tidak dibenarkan oleh tuan tanah -alasan lain-lain …………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………….. Wawancara terstruktur ada baiknya ada pula buruknya,kebaiaknyya adalah: a.wawancara terstruktur mudah dianalisa b.jawaban yang diberikan akan lebih mendapat gambaran yang lebih jelas dari pertanyaan yang diajukan c.responden sendiri memberikan penilaian sendiri terhadap jawaban yang harus diberikan disamping kebaikan maka petanyaan tersttuktur mempunyai kelemahan sebagai berikut: a.mendorong responden membertikan jawaban ,padahal responden tidak tahu akan masalah tersebut b.jawaban dapat menimbulkan bias(ambigu/pengertian ganda),karena jawaban yang diinginkan tidak termasuk dalam alternative-alternatif penelitian c.menutup kemungkinan ada jawaban lain yang lebih relevan yang tidak dipikirkan oleh si pembuat peneliti Wawancara terstruktur hanya baik dibuat untuk mengetahui hal-hal yang mempunyai sedikit alternative jawaban Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Humas ( Hubungan Masyarakat )” Pengertian & ( Tugas – Tujuan – Prinsip – Fungsi – Manfaat ) B. WAWANCARA TAK TERSTRUKTUR Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat telah ditentukan sebelumnya mengenai jenis-jenis pertanyaan, urutan, dan materi pertanyaannya. Wawancara tak terstruktur atau disebut juga dengan pertanyaan terbuka berarti juga pertanyaan yang dibuat sedemiakian rupa dan jawabannya serta cara pengungkapannya dapat bermacam-macam.Bentuk wawancara tertruktur jarang digunakan dalam kuesioner,tetapi banyak digunakan dalam inter guide.Responden mempunyai kebebasan dalam menjawab pertanyaan terbuka

Selasa, 08 September 2020

Membuat Poster; Pengertian, Ciri, Tujuan dan Cara Membuat

Hampir setiap tingkatan kelas ada pembahasan sampai praktek oleh peseta didik membuat poster. Tulisan ini akan membahas apa itu poster sampai cara membuat poster, sebagai bahan pemahaman guru dalam bidang kompetensi profesionalnya dan bahan belajar peserta didik.


Pengertian Poster

Sederhananya poster adalah pensugesti berupa gambar dengan tulisan untuk melakukan kegiatan yang dikehendaki. Selebihnya, poster yang juga disebut “plakat” adalah merupakan karya seni atau juga desain grafis komposisi gambar dan huruf di atas kertas, ada yang berukuran besar atau kecil. Aplikasinya dengan ditempel kan pada dinding atau permukaan datar lainnya tujuannya mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karenanya poster sebaiknya dibuat dengan warna-warna menonjol, kontras dan kuat.

Seiring kemajuan tekhnologi, poster sekarang tidak hanya diatas kertas tapi bisa berupa file gambar yang pengamplikasiannya disebar dimedia-media sosial. Hal ini dipandang media sosial merupakan tempat umum yang strategis agar banyak orang mengetahuinya.

Ciri-Ciri dan Syarat Poster

Ciri-ciri Poster pada umumnya adalah sebagai berikut;

  1. Memuat komposisi yang terdiri dari gambar dan huruf di atas media kertas atau kain yang berukuran besar.
  2. Dibuat dengan perpaduan warna yang kuat dan kontras.
  3. Menggunakan bahasa yang singkat, jelas, tidak rancu agar mudah dipahami.
  4. Pengaplikasiannya ditempel pada dinding atau permukaan datar lainnya pada tempat umum yang membidik perhatian publik semaksimal mungkin.
  5. Poster dapat dibaca secara sambil lalu.

Sedangkan syarat poster bisa diuraikan sebagai berikut;

  1. Gambar dibuat mencolok dan sesuai dengan ide yang akan dikomunikasikan.
  2. Gambar dikombinasikan dengan tulisan.
  3. Poster harus mampu menarik minat khalayak.
  4. Poster menggunakan bahasa yang mudah dipahami, singkat, padat, jelas dan berisi.
  5. Jenis font dan ukuran mudah dibaca.
  6. Media poster harus mempergunakan bahan yang tidak mudah rusak atau sobek.
  7. Ukuran poster disesuaikan dengan tempat pemasangan serta target pembaca.

Tujuan Poster

Membuat poster bertujuan adalah untuk memberitahukan, menghimbau, mengingatkan dan mengarahkan pembaca atau penglihat ke arah tindakan tertentu. Arah tindakan itu bisa berupa ajakan atau larangan, contohnya supaya masyarakat peduli dengan tanaman atau supaya orang-orang jangan membuang sampah disungai.

Agar tujuan dari poster itu tercapai dengan optimal maka poster itu harus menjadi pusat perhatian dan diletakkan dkhalayak ramai dan strategis. Biasanya dipasang ditempat umum, seperti mall, pasar, kantor, sekolah, taman dan lain-lain.

Jenis Poster

Jenis poster bisa dibagi menjadi 2 bagian, jenis poster berdasarkan isinya dan jenis poster berdasarkan tujuan.

Jenis poster berdasarkan isinya:

  1. Poster Pendidikan adalah berisikan tentang pendidikan.
  2. Poster Layanan Masyarakat adalah poster yang berisikan pelayanan masyarakat, bisa berhubungan dengan kesejahteraan atau kesehatan masyarakat.
  3. Poster Niaga adalah poster yang berisikan urusan perniagaan atau perdagangan untuk menawarkan suatu barang atau jasa.
  4. Poster Kegiatan adalah poster yang berisi ajakan atau larangan tentang suatu kegiatan, seperti kegiatan gerak jalan, senam pagi, dll.

Jenis Poster berdasarkan tujuannya :

  1. Poster Propaganda adalah poster yang bertujuan sebagai penyemangat perjuangan atau usaha seseorang untuk melakukan hal yang bermanfaat bagi lingkungan atau kehidupan.
  2. Poster Komersial adalah poster yang bertujuan untuk mempromosikan sesuatu, seperti halnya poster niaga.
  3. Poster Kampanye adalah poster yang bertujuan untuk memperoleh suara atau setidaknya mencari simpati masyarakat pada saat pemilihan umum.
  4. Poster ‘Wanted’ atau “Dicari“ adalah poster yang bertujuan mencari pekerja disuatu perusahaan atau tempat usaha dan bisa juga mencari orang hilang.
  5. Poster Afirmasi adalah posteryang bertujuan memotivasi pembacanya, berupa tentang kepemimpinan, dan lain-lain.
  6. Poster Riset adalah poster yang bertujuan mempromosikan kegiatan riset untuk mengundang para pelaku akademik agar ikut mengapresiasikan kegiatan tersebut.
  7. Poster Kelas adalah poster yang berada didalam kelas pelajar yang bertujuan untuk memotivasi pelajar, adapun juga poster tata tertib kelas.

Cara Membuat Poster yang Menarik

Semakin kreatif seseorang maka akan membuat sebuah karya yang menarik, begitu juga dengan membuat poster. Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam membuat poster, selebihnya adalah kreatifitas si pembuat.

Menentukan topik dan tujuan.

Sebelum poster, tentukan apa yang ingin disampaikan dalam poster. Misalnya, ajakan untuk menghemat air. Maka topiknya harus berhubungan dengan penghematan air. Jangan sampai poster yang dibuat melenceng dari topik dan tujuan.

Komposisi Poster

Supaya poster dapat semaksimal mungkin mencapai tujuannya, maka komposisi poster antara gambar dan tulisan harus sesuai. Maka kita harus mencari tahu dan mengenal lebih banyak mengenai layout, gambar dan kata-kata yang singkat, jelas, padat, berisi dan tepat sasaran. Antara gambar dan tulisan kedua-duanya sedapat mungkin mensugesti orang yang melihat poster tersebut.

Bahan, Media dan Ukuran

Bahan, media dan ukuran disesuaikan dengan tempat kemana poster itu diaplikasikan. Apabila dibawah panas terik matahari dan terkena hujan makan bahan dan media haruslah yang tahan terhadap kondisi tersebut.


Sumber :  https://dasarguru.com/membuat-poster/

Poster

 Poster adalah – Pengertian, Jenis, Cara Membuat dan Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai poster yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, tujuan, ciri, syarat, jenis dan cara membuat, untuk lebih dapat memahami dan dimengerti simak ulasan dibawah ini.

Poster adalah

Pengertian Poster

Poster adalah media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun kombinasi antar keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak ramai.


Poster biasanya dipasang ditempat-tempat umum yang dinilai strategis seperti sekolah, kantor, pasar, mall dan tempat-tempat keramaian lainnya, informasi yang ada pada poster umumnya bersifat mengajak masyarakat.


Dan dalam pembuatan poster, sama dengan pembuatan slogan yakni dibuat dengan menarik. Penggunaan warna, pemilihan jenis huruf dan tata letak penulisannya perlu diperhatikan dengan serius karena itulah unsur-unsur terpenting dari sebuah poster.


Pengertian Poster Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pengertian poster menurut para ahli, diantaranya adalah:


1. Menurut Anton M. Moeliono

Poster adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf diatas kertas berukuran besar.


2. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai

Poster dapat juga didefinisikan sebagai kombinasi visual dan rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti didalam ingatanya.


3. Menurut Wikipedia

poster adalah sebagai sebuah karya seni grafis yang dibuat dengan perpaduan antara huruf dan angka diatas kertas yang ukurannya relatif besar.


4. Menurut Sabri (dalam Musfiqon, 2012:85)

poster adalah penggambaran yang ditunjukkan sebagai pemberitahuan, peringatan, maupun penggugah selera yang biasanya berisi gambar-gambar.


5. Menurut Sri Anitah, 2008:12

Poster adalah suuatu gambar yang mengombinasikan unsur-unsur visual seperti garis, gambar dan kata-kata yang bermaksud menarik perhatian serta mengkomunikasikan pesan secara singkat.


Tujuan Poster

Dibuatnya sebuah poster tentu bukan tanpa sebab, tetapi memiliki maksud dan tujuan sendiri. Yang secara umum tujuan dan maksud dibuatnya poster adalah sebagai media publikasi supaya masyarakat dapat membacanya dan melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam poster tersebut.


Tetapi secara khusus maksud dan tujuan dibuatnya poster tergantung dengan apa yang diinginkan pembuat, bisa untuk tujuan komersil, mencari simpati publik, mencari perhatian masyarakat dna lain sebagainya.


Ciri-Ciri Poster

Adapun ciri-ciri poster yang diantaranya yaitu:

  1. Desain grafis dari poster harus memuat komposisi yang terdiri atas huruf dan gambar di atas media kertas atau kain yang berukuran besar.
  2. Cara pengaplikasiannya dapat dengan cara ditempel pada dinding, tempat umum atau permukaan datar yang lain dengan sifat membidik perhatian mata semaksimal mungkin.
  3. Poster pada umumnya dibuat dengan perpaduan warna yang kuat dan kontras.
  4. Poster lazimnya mempergunakan bahasa yang singkat, jelas, tidak rancu agar mudah dipahami.
  5. Pesan yang ingin disampaikan sebaiknya disertai dengan gambar.
  6. Poster dapat dibaca secara sambil lalu.
Syarat Poster

Adapun syarat poster yang diantaranya yaitu:

  • Poster wajib mempergunakan bahasa yang mudah dipahami.
  • Susunan kalimat poster harus singkat, padat, jelas, tetapi berisi.
  • Poster sebaiknya dikombinasikan dengan bentuk gambar.
  • Poster harus mempu menarik minat khalayak.
  • Media poster harus mempergunakan bahan yang tidak mudah rusak atau sobek.
  • Ukuran poster sebaiknya disesuaikan dengan tempat atau lahan pemasangan serta terget pembaca.

Jenis-Jenis Poster

Adapun jenis-jenis poster yang diantaranya yaitu:


1. Poster Niaga

Poster Niaga

Poster ini berisi mengenai suatu produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Poster niaga ini banyak digunakan oleh para produsen kepada masyarakat.


Poster niaga ini banyak digunakan oleh para produsen suatu produk untuk mengenalkan produknya kepada halayak umum dengan harapan akan bisa meningkatkan penjualan.


2. Poster Kegiatan

Poster Kegiatan

Poster ini digunakan untuk memberikan informasi mengenai suatu acara atau event. Di dalam poster ini biasanya terpampang nama dari acara,


lokasi serta waktu kapan dimualinya acara. Penggunaan poster ini bertujuan agar ada banyak orang yang hadir dan meramaikan acara tersebut.


3. Poster Pendidikan

Poster Pendidikan

Poster jenis ini berisi tentang hal-hal yang bertemakan pendidikan, seperti sosialisasi sebuah program, serta ajakan untuk giat dalam belajar.


4. Poster Layanan Masyarakat

Poster Layanan Masyarakat

Poster ini berisi mengenai sosialisasi tentang program baru yang dibuat oleh pemerintah kepada masyarakat.


5. Poster Kampanye

Poster Kampanye

Poster kampanye merupakan poster yang sengaja dibuat dengan tujuan mengkampanyekan berbagai macam hal tertentu “orang, acara/kegiatan, benda dan lain-lain”.


6. Poster Cheesecake

Poster Cheesecake

Poster Cheesecake merupakan poster yang sengaja dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian masyarakat/publik.


7. Poster Komik

Poster Komik

Poster komik merupakan poster yang ditujukan untuk mempromosikan sebuah komik tertentu.


8. Poster Riset

Poster Riset

Poster riset merupakan poster yang bertujuan pembuatannya ialah untuk mempublikasikan hasil riset tertentu.


9. Poster Komersial

Poster Komersial

Poster komersial merupakan poster yang dibuat dengan tujuan aktivitas komersial seperti iklan atau pun promosi produk atau pun layanan tertentu.


10. Poster Kelas

Poster Kelas

Poster kelas merupakan poster yang dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi siswa yang ada didalam kelas sekolah.


11. Poster Afirmasi

Poster Afirmasi

Poster afirmasi merupakan poster yang sengaja dibuat untuk meningkatkan motivasi pembacanya.


12. Poster Film

Poster Film

Poster film merupakan poster yang dibuat dengan tujuan mempromosikan suatu film tertentu.


13. Poster Wanted

Poster Wanted

Poster wanted merupakan poster yang tujuan pembuatannya ialah untuk menginformasikan kehilangan orang ataupun pencarian orang hilang.


14. Poster Propaganda

Poster Propaganda

Poster propaganda merupakan poster yang tujuan pembuatannya ialah untuk menyemangati para pembacanya.


Alat dan Bahan Poster

Berikut ini terdapat alat dan bahan poster, diantaranya adalah:

  1. Pc atau Notebook dan pernak perniknya
  2. Software desain grafis (contoh: Inkscape, Coreldraw, Adobe)
  3. Printer
  4. Kertas
  5. Lem atau perekat lainnya
Cara Membuat Poster

Dalam membuah sebuah poster, yang perlu diperhatikan beberapa hal seperti untuk siapa poster itu ditujukkan dan apa tujuan dari poster itu, untuk itu silahkan simak langkah-langkah pembuatan poster dibawah ini.


1. Tentukan Tema Dan Tujuan

Bagian yang paling penting dalam pembuatan poster yakni menentukan tema dan tujuan, tanpa adanya tema dan tujuan yang jelas, maka tidak mungkin akan tercipta sebuah poster yang berkualitas.


2. Kalimat Singkat, Padat, Menarik Serta Mensugesti

Setelah selesai membuat tema, selanjutnya yakni membuat sebuah kalimat, pembuatan kalimat tidak boleh sembarangan karena kalimat menjadi kunci keberhasilan dari suatu poster.


Susunan kata per kata harus diperhatikan, kalimat tidak boleh terlalu panjang namun harus menarik dan mengajak masyarakat untuk melakukan suatu hal yang sesuai dengan poster yang kalian buat.


3. Jangan Lupakan Gambar

Penggunaan gambar pada sebuah poster akan lebih membuat orang tertarik untuk membaca sekaligus melakukan apa yang ada pada poster tersebut. Gambar yang digunakan harus sesuai dengan tema dari poster dan berbeda dari yang lain.


Penggunaan gambar bisa menambah minat masyarakat untuk membaca poster sobat, hal itu perlu dilakukan orang cenderung bosan jika hanya membaca tulisan saja, mereka menginginkan sesuatu yang unik dan menarik.


4. Media Harus Tepat

Media tempat diletakkannya poster haruslah tepat, jangan asal menempelkan poster pada media-media yang tidak layak, penempatan ini bertujuan agar orang-orang melihat poster kita dan membacanya.


5. Font

Font yang digunakan mudah dibaca oleh pembaca. Pilihlah font yang sesuai dengan karakternya sehingga cocok dengan topik yang akan dikomunikasikan.


Gunakan font yang tegas serta serius untuk digunakan dalam poster-poster formal.Bagi poster anak pun menggunakan font yang menyenangkan, enerjik, dan sebagainya.


6. Warna

Dalam sebuah poster jangan terlalu banyak menggunakan warna.Jika untuk page layout cukup menggunakan maksimal 5 warna saja.


Salah satu contoh, kita bisa memilih kombinasi warna dengan skema berdasarkan color wheel.


Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah penempatan estetika warna dalam poster yang dibuat. Jangan merasa kita idealis lalu semaunya menggunakan warna tanpa melihat bagaimana warna itu ditangkap oleh mata kita.


Apalagi jika poster tersebut dipublikasi di depan umum. Tentunya ini hanya sebuah teori dasar, untuk mengekplorasi lebih lanjut tergantung dari masing-masing desainer melakukannya.


7. Gunakan Grid

Ketika ingin membuat poster sebuah artikel, maka gunakanlah grid agar artikel terlihat rapi, mudah dibaca dan akan terlihat lebih bagus. Mencoba googling majalah-majalah terkenal, pasti mereka menggunakan grid ini.


8. Highlight

Tentukan highlight yaitu bagian yang sangat penting dalam poster yang dibuat. Highlight ini akan menjadi pusat perhatian bagi pembaca. Misalnya : “Diskon 50% untuk 50 Pembeli Pertama”, dan sebagainya.


9. Layout / Hierarchy

Arahkan mata pembaca dari area yang paling penting ke area yang kurang penting. Contohnya:  Judul dari artikel harus menjadi area yang paling mencolok, kemudian sub-judul berada di urutan kedua, gambar di urutan ketiga, dan artikel di urutan terakhir.


Gunakan ukuran font yang sangat besar untuk judul artikel, ukuran sedang untuk sub judul.Ukuran font yang digunakan untuk artikel haruslah jauh lebih kecil, ukuran yang biasa digunakan adalah 9-11 point.


10. Sisakan Ruang Negatif (negatif space)

Sisakan ruang kosong dalam sebuah poster yang dibuat. Terlalu banyak text dan ornamen akan membuat poster menjadi poster yang bising, kacau dan kurang enak dipandang mata, sehingga tidak komunikatif.


11. Ilustrasi/Sketsa

Gunakanlah sketsa atau ilustrasi sesuai dengan tema poster yang akan dibuat. Ilustrasi ini akan menjadi penguat dalam menyampaikan pesan poster.


Selain itu juga jangan terlalu banyak sketsa/ilustrasi, cukup satu atau dua saja ilustrasi utama sehingga poster kita lebih komunikatif.


12. Icon

Gunakanlah ikon yang simple, mudah dimengerti dan sudah umum digunakan.Tak perlu menggunakan ikon-ikon rumit yang sulit dimengerti.


Ikon digunakan agar para pembaca lebih memahami pesan poster, bukan malah mengalihkan perhatian karena adanya ikon yang kita gunakan.


13. Simpel itu Keren

Inti dari sebuah poster adalah orang lain bisa mudah menangkap poster yang sudah kita buat. Untuk apa poster rumit jika pesan tidak bisa tersampaikan kepada orang lain?


Cukup buat poster yang simpel dan menarik maka orang lain pun akan banyak yang suka. Tak perlu banyak gambar 3D atau ornamen-ornamen yang tidak ada hubungannya dengan tema poster yang akan kita buat.


Manfaat Poster

Berikut ini terdapat beberapa manfaat poster, diantaranya adalah:

  • Pertama, untuk memotivasi. Penggunaan poster dalam pengajaran sebagai pendorong atau motivasi  kegiatan belajar sisiwa
  • Kedua, sebagai peringatan. Penggunaan poster yang kedua diartikan sebagai suatu peringatan atau menyadarkan
  • Ketiga, pengalaman yang kreatif. Sebagai alat bantu mengajar poster memberikan kemungkinan belajar kreatif dan partisipasi.

Kelebihan Poster

Berikut ini terdapat beberpa kelebihan poster, diantaranya adalah:

  1. Dapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan membantu peserta didik belajar.
  2. Menarik perhatian, dengan demikian mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar.
  3. Dapat dipasang atau ditempelkan dimana-mana,sehingga memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari dan mengingat kembali apa yang telah dipelajari.
  4. Dapat menyarankan  perubahan tingkah laku kepada peserta didik yang melihatnya

Kekurangan Poster

Berikut ini terdapat beberpa kekurangan poster, diantaranya adalah:

  1. Sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan orang yang melihatnya
  2. Karena tidak adanya penjelasan yang terperinci, maka dapat menimbulkan interpretasi yang bermacam-macam dan mungkin merugikan
  3. Suatu poster akan banyak mengandung arti atau makna kalangan tertentu, tetapi  dapat juga menarik bagi kalangan yang lainnya.
  4. Bila pooster terpasang lama di suatu tempat, maka akan berkuurang nilainya, bahkan akan membosankan orang yang melihatnya.

Prinsip-Prinsip Poster

Prinsip-prinsip poster yang baik (Hujair AH. Sanaky, 2009:87), diantaranya adalah:

  • Direkayasa sedemikian rupa sehingga poster tersebut seakan-akan bersuara “lihatlah Aku”
  • Gambar yang disajiakaan harus memperlihatkan segi-segi aristik, sederhana dan memperhatikan komposisi warna yang pas.
  • Kalimat-kalimat yang digunakan harus diutarakan dlam bahasa yang sederhana, populer, familiar, dan akrab.uk hurufnya pun harus sederhan adan tidak aneh-aneh.
  • Ukurannya disesuaikan dengan kondisi tempat dan iosi pesan.
  • Poster juga hrus bisa mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
  • Poster bisa dibuat diatas kertas, triplek, kain, batang , kayu, seng dan bahan-bahan lain semacam itu.
  • Pemasangan dapat di kelas, di luar kelas, dan bisa di majalah atau koran.
  • Bentuknya harus sederhan dan tulisannya harus jelas.


Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/poster-adalah/

Cara Menemukan Gagasan Pokok dan Pendukung

Pengertian Gagasan Pokok / Gagasan Utama / Ide Pokok Gagasan pokok adalah ide atau hasil pemikiran utama dalam sebuah paragraf. Karena parag...