Rabu, 21 Juli 2021

Cara Menemukan Gagasan Pokok dan Pendukung

Pengertian Gagasan Pokok / Gagasan Utama / Ide Pokok
Gagasan pokok adalah ide atau hasil pemikiran utama dalam sebuah paragraf. Karena paragraf adalah kumpulan dari banyak kalimat, maka setiap paragraf pasti memiliki gagasan pokok dan gagasan pendukung.

Baik gagasan pokok ataupun gagasan pendukung, sama-sama disajikan dalam bentuk kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan pokok disebut sebagai kalimat utama sedangkan kalimat yang mengandung gagasan pendukung disebut sebagai kalimat penjelas. Perlu dicatat bahwa dalam 1 paragraf hanya terdapat 1 gagasan pokok.

Sekarang yuk kita mengenal nama-nama lain yang biasanya digunakan untuk menyebut gagasan pokok :

Gagasan Utama
Ide Pokok atau Ide Utama
Pikiran Pokok atau Pikiran Utama
Inti Paragraf atau Inti Masalah
Topik Utama
Cara Menemukan Gagasan Pokok / Utama
Dari banyak nama yang biasa digunakan untuk menyebut gagasan pokok, kita juga perlu mengetahui apa saja yang menjadi karakteristik dari gagasan pokok. Karena dengan mengetahui karakteristiknya kita bisa dengan mudah menemukan gagasan pokok yang sedang kita cari. Berikut adalah ciri-cirinya :

Mendominasi bahasan dalam paragraf
Topik utamanya bisa dijelaskan secara terperinci lewat kalimat-kalimat penjelas
Jika berdiri sendiri dalam satu kalimat, maka kalimat tetap memiliki arti yang jelas
Jika letaknya di akhir paragraf (paragraf induktif), maka biasanya ditekankan dengan kata kunci seperti ‘sebagai kesimpulan’, ‘oleh karena itu’, ‘yang terpenting’, ‘jadi’.
Selanjutnya adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menemukan gagasan pokok :

Baca dan cermati setiap kalimat di dalam paragraf
Identifikasi ide atau kata benda atau subjek yang mendominasi paragraf tersebut
Tentukan 1 kalimat mana yang paling cocok menjadi kalimat utama
Temukan gagasan pokok dalam kalimat utama tersebut
Selanjutnya kita masuk ke gagasan pendukung, gagasan pendukung adalah ide tambahan, uraian, atau informasi pelengkap yang disampaikan untuk menjabarkan ide pokok. Jika ide pokok hanya disampaikan dalam 1 kalimat utama, maka ide pendukung bisa disampaikan dalam banyak kalimat.

Dalam penulisan artikel atau teks apapun, setiap paragraf yang kita tulis tentunya harus memiliki keterkaitan sehingga artikel utuh memiliki alur cerita dan informasi yang jelas bagi pembaca. Jika di dalam paragraf terdapat kalimat yang ‘nggak nyambung’, tidak berhubungan, atau tidak menjelaskan gagasan pokok, maka kalimat ini disebut sebagai kalimat sumbang.

Kadangkala gagasan pokok juga diperjelas menggunakan gambar, tabel, grafik, kurva, atau bentuk infografis lainnya. Nah, kita harus mampu membuat kalimat-kalimat penjelas untuk menjabarkan gagasan pokok berdasarkan ilustrasi yang kita lihat. Perhatikan apakah ada suasana, aktivitas, atau pesan lainnya yang bisa kita gali dan kaitkan dengan gagasan pokok sehingga paragraf memiliki informasi yang utuh dan lengkap.

Pengertian Gagasan Pendukung
Nggak hanya gagasan pokok lho yang punya nama lain, gagasan pendukung juga memiliki sebutan lainnya, antara lain :

Gagasan Tambahan
Ide Pendukung atau Ide Tambahan
Pikiran Pendukung atau Pikiran Tambahan
Paragraf Penjelas
Topik Uraian
Masih tentang gagasan pendukung, karakteristik apa sih yang biasanya menempel pada kalimat-kalimat yang berisi gagasan pendukung antara lain :

Berada di dalam kalimat-kalimat yang menjelaskan gagasan pokok
Kalimatnya bisa berupa contoh, data, kronologi kejadian, atau uraian lainnya
Karena sifatnya yang rinci dan khusus, jika gagasan pendukung berdiri sendiri dalam satu kalimat, maka kalimatnya tidak bisa mencerminkan keseluruhan isi paragraf

Contoh Gagasan Pokok dan Pendukung dalam Paragraf
Nah, Readers! Setelah kita sama-sama mempelajari tentang seluk beluk gagasan, kalimat, dan paragraf, sekarang waktunya kita untuk berlatih bagaimana caranya menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung dalam sebuah paragraf. Simaklah potongan paragraf di bawah ini, ya :

Kapal pesiar Agustine Phinisi yang dilaunching di Putri Duyung Ancol, Jakarta Utara, pada tanggal 23 Maret 2021 lalu diharapkan menjadi daya tarik baru bagi pariwisata Kepulauan Seribu. Kapal yang selesai dibangun pada tahun 2020 di Bulukumba, Sulawesi Selatan, ini memiliki ukuran panjang 30 meter dengan menjadikan kayu jati dan kayu ulin sebagai bahan utamanya.

Kapal yang mengusung konsep live on board ini memiliki sederet paket wisata pelayaran selama 4 jam dari Teluk Jakarta, pelayaran bisa dilakukan saat waktu brunch atau sunset. Selain itu, ada juga paket one day trip dan menginap 1 atau 2 malam di atas kapal.

Kapal wisata ini memungkinkan wisatawan untuk mengadakan tour nya secara private. Pihak manajemen kapal juga menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability) sesuai dengan penerapan standar dan pedoman yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Dari potongan paragraf di atas, apakah teman-teman bisa menemukan dimana letak kalimat utama dan kalimat penjelasnya? Serta apakah gagasan pokok dari paragraf di atas?

Mari kita jabarkan sama-sama, ya!

Kalimat utama terletak pada kalimat pertama dan kalimat berikutnya adalah kalimat-kalimat penjelas. Paragraf di atas termasuk jenis paragraf deduktif.
Gagasan pokok dalam paragraf di atas adalah Kapal pesiar Agustine Phinisi menjadi daya tarik baru bagi pariwisata Kepulauan Seribu.
Gagasan pendukung dalam di atas adalah seputar detail kapal, paket wisata yang ditawarkan kapal pesiar, serta protokol CHSE yang mereka miliki.

https://m.youtube.com/watch?v=h08SF9I3Geo

Pengembangan Paragraf dalam Penulisan

Pengembangan Paragraf dalam Penulisan
Setelah membahas tentang detail gagasan pokok dan gagasan pendukung, kita masuk ke ranah yang lebih luas, ya! Apakah itu? Tentunya paragraf. Karena untuk bisa mengembangkan sebuah ide atau gagasan menjadi artikel yang kompleks ataupun mencari ide atau gagasan dalam suatu artikel, maka kita harus mengenal dulu apa yang dimaksud dengan paragraf.

1. Ketahui Apa Itu Paragraf
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru) atau disebut juga dengan nama alinea.

Menurut Nurhadi dalam bukunya yang berjudul Handbook of Writing (Panduan Lengkap Menulis), mampu mengembangkan paragraf dengan baik berarti kita sudah menguasai 90% keterampilan menulis.

Mengapa? Karena jika seseorang mampu mengembangkan kumpulan kata menjadi gagasan, kumpulan gagasan menjadi kalimat, kumpulan kalimat menjadi paragraf hingga akhirnya menjadi wacana atau artikel utuh berarti ia sudah berada satu tingkat sebelum menjadi penulis yang seutuhnya.

Hal lain yang perlu diketahui penulis adalah bahwa tidak semua artikel terdiri dari banyak paragraf, misalnya teks humor yang bisa jadi hanya terdiri dari 1 paragraf saja.

Semakin banyak ide tulisan, maka semakin banyak juga paragraf yang akan dihasilkan. Tentunya seluruh paragraf harus saling berkaitan agar tujuan penulis tercapai.

Kelompok ide yang dibedakan dalam banyak paragraf juga membantu pembaca agar lebih mudah menikmati alur informasi bacaan, bayangkan jika seluruh ide dituangkan hanya dalam 1 paragraf? Mungkin pembaca akan berkata ‘rasanya mau pingsan!’.

Jadi, peran penting paragraf juga menjadi fungsi utama paragraf, ya! Yaitu memudahkan pembaca memahami teks atau artikel serta gagasan yang terdapat didalamnya. Komposisi teks yang panjang akan sangat melelahkan pembaca jika kita tidak menggunakan paragraf sebagai pembeda atau pembatasnya.

2. Kenali Kriteria Gagasan / Topik Yang Baik
Berikut ini adalah kriteria gagasan atau topik yang sebaiknya kita pilih agar membuat paragraf atau artikel enak dibaca :

Topik harus bermanfaat bagi penulis dan pembaca
Topik mampu menarik minat dan perhatian pembaca, misalnya kita bisa memilih topik yang sedang trending di kalangan masyarakat
Topik harus sesuai dengan bidang pengetahuan penulis sehingga tulisan yang dihasilkan berkualitas tinggi
Topik harus sesuai dengan tujuan penulisan
Topik-topik ini bisa kita temui melalui peristiwa aktual yang sedang terjadi, melalui resensi buku, melalui reaction terhadap tulisan orang lain, atau juga berdasarkan permintaan. Saat ini penulisan buku antologi sedang happening sekali di kalangan ibu rumah tangga. Mereka menulis sesuatu sesuai dengan topik yang sudah ditentukan oleh penerbit atau mentor penulisan mereka.

Setelah berhasil dalam memilih gagasan atau topik untuk penulisan, tahap selanjutnya adalah bagaimana cara kita menempatkan gagasan tersebut dalam sebuah paragraf ?

3. Pahami Paragraf Deduktif dan Induktif
Gagasan pokok bisa berada di awal, di tengah, atau akhir paragraf. Jika gagasan pokok berada di awal paragraf, maka paragrafnya disebut sebagai paragraf deduktif.

Jika gagasan pokok berada di akhir paragraf, maka paragrafnya disebut sebagai paragraf induktif. Dan jika gagasan pokok berada di awal dan akhir paragraf, maka paragrafnya disebut sebagai paragraf deduktif-induktif atau paragraf campuran.

4. Mengembangkan Gagasan Menjadi Kalimat dan Paragraf
Tahap berikutnya yang juga menjadi titik krusial adalah bagaimana mengembangkan gagasan menjadi kalimat dan paragraf. Kembali ke peran penting paragraf, paragraf membantu penulis untuk mengelompokkan gagasan.

Seperti artikel yang saya buat ini, sebelum memulai tulisan saya akan menuliskan kerangka paragraf atau table of content atau list ide tulisan yang akan saya sampaikan, lalu kemudian mengelompokkannya dan mengembangkannya menjadi banyak paragraf.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membuat kerangka paragraf :

Tentukan topik utama artikel
Buat gagasan pokok yang akan diangkat
Buat gagasan pendukung yang akan disampaikan
Tentukan pola paragraf yang akan dipakai
Bangun keterpaduan paragraf agar setiap paragrafnya berhubungan
Nah, semoga artikel ini memberi pemahaman baru serta menambah pengetahuan bagi teman-teman Readers, ya! Untuk lebih mengasah kemampuan dalam menemukan dan mengembangkan gagasan pokok dan gagasan pendukung, teman-teman bisa mengambil potongan-potongan paragraf dari buku, majalah, koran, atau media cetak lainnya untuk dipelajari lebih lanjut. Sampai jumpa di artikel berikutnya!

Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/cara-menemukan-gagasan-pokok/amp/

Energi Bunyi dan Sifat-sifatnya

Pengertian Bunyi
Energi bunyi dan sifat-sifatnya
Bunyi adalah getaran di udara. Bunyi dapat dihasilkan dari berbagai benda dan hampir setiap makhluk hidup dapat menghasilkan suatu bunyi. Bunyi adalah energi gelombang yang berasal dari sumber bunyi, yaitu benda yang bergetar. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang dapat merambat melalui medium. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.

Bunyi merupakan salah satu bentuk energi yang ada di dunia ini. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu mendengarkan beranekaragam suara, mulai dari suara musik, kicauan burung, klakson kendaraan bermotor, suara pesawat, kereta api, dan suara orang yang sedang berbicara. Semua suara itu dapat kita dengar karena adanya sumber suara/bunyi. Alat indra yang berfungsi sebagai alat untuk mendengar bunyi adalah telinga. Bunyi memberikan manfaat yang sangat banyak bagi kita. Dengan adanya bunyi, maka dunia tidak akan sepi.

Sumber Energi Bunyi
Sumber bunyi adalah semua benda atau alat yang dapat menghasilkan bunyi. Sumber bunyi dapat bergetar akibat pukulan, petikan, tiupan maupun gesekan. Sumber energi bunyi ada bermacam-macam. Manusia juga dapat menghasilkan bunyi karena mempunyai pita suara. Ketika kita berbicara, pita suara yang ada di dalam tenggorokan bergetar. Alat-alat musik juga merupakan sumber bunyi. Ada bermacam-macam cara untuk memainkan alat musik agar berbunyi. Sebagai contoh gitar dan kecapi. Alat ini dapat menghasilkan bunyi jika dawainya dipetik. Seruling dan terompet jika ditiup akan menghasilkan bunyi.

Sebagian besar alat musik dilengkapi resonator. Resonator merupakan ruang udara yang berfungsi untuk memperkuat bunyi. Alat musik yang dilengkapi resonator antara lain gitar dan biola. Ketika senar pada gitar dipetik, akan terjadi getaran pada senar tersebut. Adanya getaran senar menyebabkan bergetarnya udara di dalam kotak gitar. Peristiwa ini disebut resonansi. Resonansi inilah yang menyebabkan bunyi menjadi lebih kuat. Resonansi adalah bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain.

Bunyi akan terdengar kuat ketika kita berada di dekat sumber bunyi. Bunyi terdengar semakin melemah jika kita menjauhi sumber bunyi. Bunyi yang dihasilkan berbagai benda ada yang kuat, lemah, melengking, atau bernada rendah. Tinggi rendanya bunyi ditentukan oleh frekuensi. Kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo. Banyaknya getaran per detik disebut frekuensi. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Semakin banyak getaran berarti frekuensinya semakin besar, akibatnya bunyi yang dihasilkan terdengar tinggi.

Informasi tambahan yang berhubungan dengan bunyi
1. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur.
2. Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
3. Warna bunyi (timbre) adalah bunyi yang frekuensinya sama tetapi terdengar berbeda.
4. Dentum adalah bunyi yang amplitudonya sangat besar dan terdengar mendadak.

Berdasarkan kuat lemahnya atau frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

Infrasonik
Infrasonik adalah bunyi yang sangat lemah. Jumlah getaran bunyinya kurang dari 20 getaran per detik. Kita tidak dapat mendengarkan bunyi ini. Hanya hewan-hewan seperti jangkrik, angsa, anjing dan gajah yang dapat mendengarkannya.

Audiosonik
Audiosonik adalah jenis bunyi yang dapat kita dengar. Jumlah getaran bunyinya berkisar antara 20 sampai 20.000 getaran per detik.

Ultrasonik
Ultrasonik adalah bunyi yang sangat kuat, di atas audiosonik. Jumlah getaran bunyinya lebih dari 20.000 getaran per detik. Bunyi ini juga tidak dapat kita dengar. Hewan yang dapat menangkap bunyi ini, misalnya kelelawar dan lumba-lumba.

Sifat-Sifat Bunyi
Energi bunyi mempunyai sifat dapat berpindah ke tempat lain dengan cara merambat melalui media tertentu. Selain itu bunyi juga dapat dipantulkan dan diserap.
  
1. Bunyi Dapat Merambat Melalui Zat Padat, Zat Cair, dan Gas
Getaran bunyi merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi. Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair, dan gas. Bunyi dapat merambat melalui benda padat. Perambatan bunyi melalui benda padat dapat kita temukan pada mainan. Misalnya mainan telepon-teleponan.

Perambatan bunyi melalui benda cair dapat kita temukan ketika dua batu diadu di dalam air maka bunyi yang ditimbulkan dapat kita dengar.

Perambatan berlangsung paling cepat melalui udara. Bunyi tidak dapat terdengar di ruangan yang hampa udara, misalnya di angkasa luar. Seorang astronaut tidak dapat mendengarkan suara astronaut yang lain tanpa menggunakan alat bantu. Mereka dapat bercakap-cakap dengan bantuan komunikasi radio. Jadi, bunyi dapat merambat jika ada zat perantara yang dilaluinya. Makin rapat atau padat medium perantara, kecepatan rambat bunyi makin besar.

2. Bunyi Dapat Diserap dan Dipantulkan
Bunyi dapat mengalami pemantulan (refleksi), ini karena bunyi merupakan gelombang longitudinal. Ketika merambat ke tempat lain, bunyi dapat mengenai benda-benda di sekitarnya. Bunyi yang mengenai permukaan suatu benda dapat dipantulkan ataupun diserap. Jika bunyi mengenai dinding, akan dipantulkan. Oleh karena itu, bunyi tersebut mengalami pemantulan. Biasanya benda yang keras, rapat, dan mengkilat bersifat memantulkan bunyi.

Berdasarkan jarak sumber bunyi dan dinding pemantul, maka bunyi pantul dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
a. Bunyi pantul memperkuat bunyi asli 
Yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter)

b. Gaung 
Adalah bunyi pantul yang terdengar kurang jelas atau tidak sejelas bunyi aslinya. Gaung terjadi karena bunyi pantul bercampur dengan bunyi asli. Akibatnya, bunyi pantul ini mengganggu pendengaran. Gaung biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter. Gaung dapat terjadi di dalam gedung bioskop, gedung konser, atau gedung pertemuan. Oleh karena itu, untuk meniadakan gaung pada gedung bioskop atau gedung pertemuan perlu dipasangi bahan peredam bunyi.

c. Gema 
Adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Gema terdengar jelas seperti bunyi aslinya. Gema terjadi jika jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul bunyi cukup jauh. Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meter. Gema akan terjadi jika kita berteriak di tengah-tengah stadion sepak bola atau di lereng bukit. Jenis bunyi pantul lain adalah bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli. Sifat bunyi pantul ini yaitu memperkuat bunyi asli. Contohnya suara kita ketika bernyanyi di dalam kamar mandi.

Benda-benda yang dapat menyerap bunyi dinamakan peredam bunyi. Bahan peredam bunyi misalnya styrofoam atau gabus, busa, dan karpet. Bahan-bahan ini banyak dipasang pada dinding sebelah dalam ruangan studio musik ataupun studio rekaman. Dengan dilapisi peredam bunyi, suara musik yang keras tidak terdengar dari luar studio. Selain itu, pemasangan peredam bunyi juga untuk menghindari terjadinya gaung.

3. Bunyi dapat dibiaskan
Salah satu sifat gelombang yang juga berlaku pada bunyi adalah mengalami pembiasan (refraksi). Contohnya adalah fenomena petir yang terdengar lebih keras pada malam hari dibanding siang. Ini karena suhu udara atas pada siang hari lebih dingin dibanding suhu udara bawah. Sementara pada malam hari sebaliknya.

4. Bunyi termasuk gelombang longituginal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar/sama dengan arah getarnya.

5. Gelombang bunyi mengalami pelenturan
Gelombang bunyi dapat mengalami pelenturan (difraksi) dengan mudah.karena gelombang bunyi di udara memiliki panjang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter. Gelombang yang panjang itu akan lebih mudah mengalami difraksi.

6. Bunyi atau gelombang bunyi mengalami perpaduan
Bunyi juga dapat mengalami perpaduan (interferensi) yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan interferensi destruktif atau pelemahan bunyi. Contohnya ketika kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian.

Manfaat Gelombang Bunyi
Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalah pantulan gelombang bunyi adalah :
Dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut disini yang digunakan adalah bunyi ultrasonik.
Mendeteksi janin dalam rahim, biasanya menggunakan bunyi infrasonik.
Mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain.
Diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.
Demikianlah pembahasan tentang Energi Bunyi, Sumber Energi Bunyi dan Sifat-sifat Bunyi. Semoga bermanfaat.

Bunyi dan Sumber Bunyi

Bunyi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, contohnya adalah musik. Musik dihasilkan dari berbagai alat musik yang dimainkan dengan cara berbeda-beda.

Di Indonesia terdapat berbagai jenis musik dan alat musik. Setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing.

Alat musik dapat dimainkan dengan ditiup, dipukul, digesek, digetarkan, dan dipetik. Musik yang dihasilkan juga beragam bunyinya.

Syarat terdengarnya bunyi ada tiga, yaitu adanya sumber bumi, ada media atau perantara, dan ada pendengar.

Bunyi adalah gelombang mekanis longitudinal yang bisa didengar manusia melalui sensor bunyi berupa gendang telinga.

Bunyi dapat didengar manusia karena bergetar melalui udara. Getaran merambat sebagai gelombang longitudinal, ditangkap oleh daun telinga kemudian menggetarkan gendang telinga.

Sumber bunyi adalah semua benda yang menghasilkan bunyi karena benda tersebut bergetar. Benda tersebut bergetar sehingga udara di sekitarnya juga begetar.

Contohnya, gitar yang dipetik senarnya. Senar bergetar, kemudian menggetarkan pertikel udara di rongga gitar sehingga menghasilkan bunyi.

Berikut ini macam-macam sumber bunyi dan contohnya di kehidupan sehari-hari:

Ditiup
Contohnya suling, terompet, dan harmonika. Cara kerjanya dengan meniup suling, sehingga menggetarkan udara pada rongga suling dan getaran tersebut menghasilkan bunyi.

Baca Juga: Flash Sale mulai Rp8 di Lazada 8.8 Sale, Jadi Seru di Rumah![PR]

Dipetik
Contohnya kecapi, gitar, ukulele, harpa, dan sasando. Cara kerjanya dengan memetik senar kecapi. Senar bergetar sehingga menggetarkan udara disekitarnya dan menghasilkan bunyi.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV dan Trans 7 Hari Ini, Senin, 23 November 2020  

Dipukul
Contohnya tifa, gendang, gamelan, kenong, dan kulintang. Cara kerjanya dengan memukul permukaan kulit gendang, sehingga menimbulkan getaran dan menghasilkan bunyi.


Digetarkan
Contohnya adalah angklung. Cara kerjanya, angklung digetarkan sehingga menimbulkan getaran dan menghasilkan suara.

Digesek
Contohnya biola, harpa, rebab, dan bass betot. Cara kerjanya dengan biola digesek sehingga menimbulkan getaran pada senar dan getaran tersebut menghasilkan bunyi.

Semoga bermanfaat.***

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampi1/Sumber-Bunyi-2016/story_html5.html



Cara Menemukan Gagasan Pokok dan Pendukung

Pengertian Gagasan Pokok / Gagasan Utama / Ide Pokok Gagasan pokok adalah ide atau hasil pemikiran utama dalam sebuah paragraf. Karena parag...